Pesawat Cessna Jatuh di Pantai Kapetakan Cirebon

Sebuah pesawat Cessna 172 dengan kode PK-WTF milik Wings Flying School jatuh di tepi pantai Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Senin(19/12). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kondisi pesawat rusak parah bahkan ekor pesawat pun patah.

Keterangan yang berhasil dikumpulkan di lokasi kejadian, pesawat yang diawaki oleh Kapten Doli Licotimus(35) seorang instruktur terbang dan seorang siswa penerbang yakni Adrian Faran mengalami kecelakaan diduga akibat cuaca buruk. Sebelum jatuh, warga dan nelayan desa setempat melihat pesawat tersebut berputar-putar di Desa Bungko. Namun secara tiba-tiba disaat cuaca hujan, kapal tersebut mendarat darurat lalu jatuh di pinggir pantai.

Pesawat Cessna jatuh di Cirebon
Pesawat Cessna jatuh di Cirebon

Bahkan, saat terjatuh, pesawat tersebut sempat salto beberapa kali dan akhirnya terbalik dengan posisi roda diatas. Kedua awak pesawat yang selamat menyelamatkan diri ke desa lalu pulang ke bandara penggung dijemput dengan sebuah mobil milik Wings Flying School.

Petugas kepolisian dari Polres Cirebon, Kodim 0620 Kabupaten Cirebon, TNI AU dari Lanud S Sukani, tim Basarnas Cirebon dan Dit Polair Polda Jawa Barat yang tiba di lokasi langsung menyeterilkan TKP dari warga mengantisipasi pesawat tersebut meledak dan di jarah. Pasalnya, berdasarkan informasi, bahwa pesawat tersebut saat terbang masih berisi penuh bahan bakar.

“Warga disini melihat pesawat itu putar-putar di atas desa kami. Lalu, sejumlah pekerja tambak dan nelayan melapor kalau pesawat itu “nyungsep” di pinggir laut,” tutur Kuwu Desa Bungko, H Muhammad Cartim.

Jatuhnya pesawat ini menjadi tontonan warga desa setempat. Untuk dapat menuju lokasi, warga harus menempuh jarak sejauh 3 KM dengan menggunakan perahu milik nelayan setempat. Bukan hanya warga, Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar dan Dandim 0620 Kabupaten Cirebon Letkol Arh Jamaah meninjau langsung jatuhnya pesawat latih tersebut.

“ Jam 13.16 pilot sempat mengontak bandara memberikan kode “MAYDAY” untuk mendarat darurat di sekitar Kapetakan. Dan selanjutnya hilang kontak dan diketahui jatuh di tepi pantai Desa Bungko ini. Kalau dugaan jatuhnya pesawat bisa disebabkan factor cuaca maupun mesin,” ujarnya.

Masih dikatakan Emil, pihaknya masih menunggu tim dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi(KNKT) dari Jakarta untuk menyelidiki kasus jatuhnya pesawat tersebut.

Sementara itu, Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar SIK MSi  mengatakan, kasus kecelakaan tersebut ditangani tim dari KNKT.

Hingga pukul 19.00 bangkai pesawat masih berada dilokasi dijaga oleh sejumlah aparat keamanan. Bahkan, agar pesawat tidak hanyut akibat air pasang, petugas terpaksa mengikat pesawat tersebut dengan tali

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *