Swasta Belum Minat Kelola Bandara UPT
|Penawaran pengelolaan 10 Bandara Unit Pelaksana Teknis (UPT) kepada swasta masih belum diminati hingga saat ini. Dari penawaran ini, hanya Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II yang berminat untuk mengelola bandara UPT tersebut. Sebenarnya investor swasta ada yang mau masuk, tapi persyaratannya harus sama dilakukan oleh BUMN.
Sebelumnya, Kepala pusat komunikasi publik Kementerian Perhubungan menginformasikan ada sekitar 10 bandara dipegang UPT kementerian perhubungan ditawarkan ke swasta. Penawaran pengelolaan bandara UPT dikarenakan pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup untuk mengelola bandara tersebut.
10 bandara yang ditawarkan antara lain Bandara Sentani (Jayapura), Bandara Mutiara (Palu), Bandara Juwata (Tarakan), Bandara Matahora (Wakatobi), Bandara Sultan Babullah (Ternate), Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya), Bandara Komodo (Labuan Bajo), Bandara Hanandjoedin (Tanjung Pandan), Bandara Fatmawati (Bengkulu), Bandara Radin Inten II (Lampung).
Menteri Perhubungan mengakui sebenarnya operator asing banyak yang berminat untuk mengelola 10 bandara UPT. Tetapi Kemenhub menegaskan pengelola swasta asing harus menerapkan sesuai standar operator BUMN. Kalau operator asing tidak boleh langsung, harus domestik dahulu, karena jangan sampai menguasai lebih dari 50 persen saham.