Groundbreaking Bandara Kulonprogo Direncakanan Mei 2015
|Rencana pembangunan bandara baru Jogja atau Bandara Kulonprogo terus berjalan. PT Angkasa Pura I (Persero) mematangkan desain dan penyelesaian pembebasan lahan terkait Bandara Kulon Progo,Yogyakarta. Saat ini memang tengah memasuki tahap pembebasan lahan dan telah disiapkan dana Rp 900 miliar untuk itu. Diharapkan proses pembebasan tanah selesai pada April 2015, kemudian pada Mei 2015, pemasangan tiang pancang atau groundbreaking dapat dimulai.
Head of Corporate Planning PT Angkasa Pura I, Yudhaprana Sugarda mengatakan, pihak Angkasa Pura bersama mitra strategis GVK India sedang merampungkan desain bandara secara detail dan terperinci sembari menunggu pembebasan lahan bergulir. Desain bandara sedang dimatangkan, ditargetkan selesai awal 2015. Setelah desain sudah beres, maka akan dipercepat juga pembebasan lahannya, baru dilanjutkan pembangunan.
Menurut Corporate Secretary PT Angkasa Pura Air-ports, Farid Indra Nugraha, Angkasa Pura membentuk perusahaan patungan atau joint venture bersama investor GVK dari India yang sukses mengembangkan Bandara Mumbai dan Bangalore di India. Meski belum ada kesepakatan persentase kepemilikan saham, manajemen AP I menginginkan pihaknya menjadi pemilik mayoritas.
Seperti kita ketahui Bandara Kulon Progo direncanakan menjadi pengganti Bandara Internasional Adisutjipto yang telah kelebihan kapasitas. Targetnya, Bandara Kulon Progo yang berkonsep airport city itu dapat beroperasi pada 2017. Kapasitas Bandara Kulon Progo didesain untuk dapat menampung 50 juta penumpang setiap tahun. Saat ini, Bandara Adisutjipto melayani 3,5 juta penumpang per tahun; padahal kapasitas bandara hanya 1,5 juta penumpang.
Bandara Kulonprogo rencananya memiliki luas 110.000 meter persegi dan akan dibangun dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama, AP I akan membangun terminal dengan luas sekitar 106.500 meter yang berkapasitas 10 juta penumpang per tahun. Sementara itu, apron akan dibangun seluas 371.125 meter persegi yang dapat menampung 28 pesawat. Dengan desain tersebut maka kapasitas bandara Kulonprogo lebih besar dari Bandara Balikpapan dan didesain untuk 60 tahun.
Konstruksi Bandara Kulon Progo diperkirakan memakan waktu tiga tahun. AP I mememperkirakan, dana investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 7,5 triliun dan dapat terus bertambah seiring pengembangan konsep airport city. Angkasa Pura Airport juga menjanjikan desain bandara maupun kelengkapan infrastrukturnya lebih baik dari bandara-bandara sebelumnya. Desain khusus telah ditawarkan investor GVK India dengan kekuatan ciri khas Yogyakarta.
Terkait pembebasan lahan, proses masih berjalan lancar, meskipun masih ada penolakan dari sebagian warga yang tersebar di sepanjang pesisir Kecamatan Temon, Kulon Progo, tersebut. Dalam setiap pembangunan pasti ada pro dan kontra. Tapi dengan pendekatan secara kekeluargaan dan kebudayaan, prosesnya bisa berjalan lancar. Semoga pembebasan tanah segera selesai sehingga target Mei 2015 peletakan batu pertama atau Groundbreaking Bandara Kulonprogo bisa terealisasi.