Bandara Dibawah Angkasa Pura I Akan Terapkan Silent Airport
|PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandar Udara di Indonesia bagian Timur akan menerapkan konsep Silent Airport di beberapa bandara yang dikelolanya. Saat ini yang sudah menerapkan Silent Airport adalah Bandara Juanda Surabaya. Insyaalloh akan menyusul Bandara Sultan Hasanuddin Makasar akan menerapkan Silent Airport pada tanggal 1 Juli 2014 nanti.
Silent Airport atau bandar udara tanpa kebisingan merupakan konsep yang mengubah pola announcement yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kebisingan akibat banyaknya pengumuman yang disiarkan di terminal bandara. Penerapan pola Silent Aiport dilingkungan bandara Angkasa Pura I ini bertujuan untuk menciptakan suasana nyaman bagi pengguna jasa penerbangan diarea terminal bandara.
Sebenarnya konsep Silent Airport sendiri sudah merupakan standar pemberian layanan pengumuman di bandar udara internasional di dunia. Dalam prakteknya nanti, Silent Airport tidak berarti meniadakan pengumuman sama sekali, akan tetapi akan dikurangi intensitas pengumuman. Kalau biasanya setiap penerbangan ada 7 kali pengumuman dengan dua bahasa, Inggris dan Indonesia, maka dengan penerapan Silent Airport ini nantinya hanya akan ada 3 pengumuman, yaitu boarding call, panggilan terakhir untuk penumpang yang belum masuk ke pesawat, dan pengumuman umum seperti jika terjadi penundaan keberangkatan.
Dengan diterapkannya konsep Silent Airport ini, maka PT Angkasa Pura I akan memperbanyak display Boarding pass. Para pengguna jasa penerbangan harus membaca informasi pada boarding pass dan lebih sering membaca layar informasi penerbangan, tidak lagi mengandalkan pengumuman atau announcement di bandara.
Semoga dengan diterapkannya Silent Airport di Bandara Angkasa Pura I, maka pengguna jasa penerbangan lebih nyaman di terminal bandara. Bagi bapak/ibu yang menjemput keluarga atau relasi jangan menunggu pengumuman pesawat mendarat akan tetapi dengan melihat flight information display system (FIDS).