Bandara Ngurah Rai Bali Diperluas 2 Kali

PT Angkasa Pura I (Persero) mengalokasikan Rp2,1 triliun untuk perluasan Bandara Internasional Ngurah Rai di Kelurahan Tuban, Badung, Bali. Perluasan rencananya akan dilakukan dengan memugar Pangkalan Udara Tuban.

Salah satu kegiatan perluasan yang dilakukan di Bandara Ngurah Rai adalah pembangunan tempat pemeriksaan bagasi menggunakan teknologi lebih canggih. Sistem yang menjadi terobosan terbaru dari PT Angkasa Pura (AP) I ini diklaim bisa menjalankan proses pemeriksaan bagasi lebih cepat.

Bandara Ngurah Rai Baru
Bandara Ngurah Rai Baru

“Dana perluasan Bandara itu seluruhnya berasal dari kas pihak Angkasa Pura I dan pinjaman sindikasi bank-bank nasional,” kata Direktur Proyek Pembangunan Bandara Ngurah Rai, Sri Unon Setyasih.

Dalam rencana perluasan Bandara dengan anggaran Rp2,1 triliun ini, Angkasa Pura I akan merombak berbagai bangunan dan fasilitas yang ada di Bandara Ngurah Rai seluas 285 hektare. Nantinya seluruh pembangunan ini akan membuat areal Bandara lebih luas dua kali lipat dari kondisinya saat ini.

“Mencakup perbaikan dan perluasan terminal internasional dari 65.800 meter persegi menjadi 129.000 meter persegi, terminal domestik dari 13.300 ribu meter persegi akan pindah ke lokasi terminal internasional. Perluasan tempat parkir pesawat (apron) dari 214.500 meter persegi menjadi 300.200 meter persegi,” ujar Sri Unon.

Dia menambahkan, anggaran itu juga dialokasikan untuk pembangunan tempat parkir mobil berlantai empat di lahan seluas 39.000 meter persegi. Selain itu, juga akan dibangun perluasan terminal kargo internasional menjadi 6.000 meter persegi, perluasan komplek persekolahan, landasan pacu dan berbagai kelengkapan bandara lainnya.

Untuk kelangsungan proyek ini, pihak Angkasa Pura I mengaku tidak mengupayakan pembebasan lahan masyarakat. Alasannya, seluruh lahan yang digunakan merupakan milik perusahaan.

“Lahan untuk satu bandara internasional, idealnya minimal 2.000 hektare. Namun, karena di Ngurah Rai lahan yang tersedia hanya 285 hektare, maka itu yang kami optimalkan pemanfaatannya,” katanya.

Sampai saat ini, proses pembangunan perluasan proyek bandara diperkirakan baru berjalan 1,7 persen. Pembangunan yang sudah dimulai sejak Mei 2011 itu, diharapkan rampung pada triwulan kedua tahun 2013 atau berbarengan dengan KTT APEC.

Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Ngurah Rai berharap perluasan bandara ini dapat meningkat daya tampung wisatawan mancanegara dan domestik yang diprediksi per tahunnya mencapai 25 juta orang mulai 2025. Saat ini rata-rata tingkat kunjungan wisatawan mencapai 11 juta orang.

Sumber : Vivanews

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *