Indonesia Slot Coordinator

Indonesia Slot Coordinator (IDSC) adalah badan yang ditunjuk untuk mengelola atau mengalokasikan slot time penerbangan bagi semua maskapai di bandara-bandara Indonesia.

Latar belakang Pesatnya dibentuknya Indonesia Slot Coordinator (IDSC) adalah untuk keselamatan dan keamanan penerbangan serta kenyamanan penumpang. Perkembangan industri penerbangan sipil nasional Indonesia telah berdampak pada ketidakseimbangan antara jumlah pesawat udara yang beroperasi dengan kesiapan infrastruktur bandar udara. Ketidakseimbangan tersebut terlihat dari kepadatan penerbangan pada jam-jam tertentu yang mengakibatkan over capacity baik pada terminal, runway, apron, maupun approach area. Oleh karena itu, dibentuklah Indonesia slot coordinator (IDSC) guna keselamatan dan keamanan penerbangan serta kenyamanan penumpang.

Indonesia Slot Coordinator
Indonesia Slot Coordinator

IDSC ini beranggotakan perwakilan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sebagai wakil pemerintah, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara, serta perwakilan perusahaan maskapai penerbangan yang ditunjuk oleh asosiasi penerbangan sipil nasional, INACA.

Secara umum, tugas-tugas Indonesia Slot Coordinator yang berkantor di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah memeriksa dan memantau efektivitas slot di runway dan fasilitas bandara lainnya. Termasuk di antaranya mengatur traffic flows, pengaturan kegiatan pelayanan pesawat udara (ground handling), pengaturan kegiatan instansi terkait di airport (CIQ), serta penggunaan sistem komputerisasi dalam melakukan pekerjaan yang mengacu kepada IATA WSG.

Untuk tahap awal, IDSC akan mengatur pergerakan pesawat di rute domestik. Selanjutnya mereka akan bertemu dua kali setahun untuk mendiskusikan semua hal yang berkaitan dengan kapasitas bandara dan mengoordinaskan jadwal seluruh penerbangan di Indonesia.

Slot time coordinator ini sangat dinantikan di Indonesia. Diharapkan, badan ini bisa mengurai “kekusutan” pergerakan pesawat di bandara, terutama pada jam-jam sibuk. Jika itu bisa dilakukan, ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan (on time performance/OTP) bisa semakin terjaga.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *